Selera Irlandia sedang berubah, dan inti budaya Irlandia yang dihormati punyai tampilan dan nuansa baru.
Kunjungi pub di dekat Pusat Layanan Keuangan Internasional (IFSC) Dublin terhadap Jumat malam, dan kemungkinan besar Anda bakal mendapatkan meja-meja memuat teman-teman yang berbagi makanan dan sebotol anggur, dibandingkan kerumunan pekerja bersetelan jas sambil memegang pint. Kamu juga dapat menghibur diri dengan cara bermain games seru, nah di banyak segali game seru yang bisa kamu coba mainkan.
Pub tetap jadi bagian penting berasal dari tatanan sosial Irlandia, tapi budaya minum di negara selanjutnya sudah banyak berubah di dalam dua dekade terakhir. Konsumsi alkohol sudah menurun, dan minuman tanpa alkohol pun meningkat. Menurut lebih dari satu perkiraan, penjualan bir non-alkohol meningkat lebih berasal dari tiga kali lipat antara th. 2017 dan 2021. Dan penelitian yang ditunaikan oleh Drinks Ireland tunjukkan konsumsi alkohol di negara selanjutnya sudah menurun sekitar 30% di dalam 20 th. terakhir. Meskipun perubahan tabiat ini bersifat lintas generasi, perubahan ini lebih nampak menyadari terhadap kelompok umur yang lebih muda.
Ketika tren konsumsi alkohol menurun, gastropub pun meningkat. Sektor makanan pub tumbuh berasal dari 2% terhadap th. 2019 jadi 13,9% terhadap th. 2023 di semua Republik Irlandia dan Irlandia Utara, bersama dengan kastemer menggunakan €1,5 miliar ($1,64 miliar; £1,28 miliar) untuk makanan pub terhadap th. 2023. Beberapa gastropub capai pencapaian world pujian: terhadap th. 2018, Wild Honey Inn di County Clare jadi pub Irlandia pertama yang memenangkan Bintang Michelin.
Ketika kastemer melacak keseimbangan di dalam langkah – dan apa – mereka minum, mereka juga merespons faktor-faktor sosial lainnya yang berdampak segera terhadap budaya pub di Irlandia. Orang-orang kini lebih jarang bekerja berasal dari rumah dan lebih jarang pergi minum bersama dengan rekan kerja sepulang kerja, serta melacak langkah lain untuk bersosialisasi, khususnya gara-gara biaya hidup yang terus meningkat.
‘Rabu kini jadi hari tersibuk di dalam seminggu’
Menjalankan sebuah pub kala ini adalah obyek bergerak bersama dengan banyak tantangan, kata Ronan Lynch, pemilik The Swan Bar di Aungier Street Dublin.
Hal ini khususnya terjadi ketika pemilik bisnis perhotelan tetap di dalam era pemulihan berasal dari pembatasan pub selama era Covid-19, di mana lockdown yang ketat memaksa mereka tutup selama berbulan-bulan. Faktor-faktor lain, layaknya kenaikan upah minimum dan PPN nasional yang lebih tinggi, sudah menambah harga-harga di semua sektor; mereka juga menambah biaya dan kurangi jam operasional restoran di sekitarnya, yang terlampau penting untuk mendorong bisnis pub sebelum dan setelah makan malam.
Meningkatnya biaya hidup juga berdampak. “Makan di luar di Dublin tidaklah murah. Harga makanan sudah meningkat gara-gara semua biaya sudah meningkat,” kata Rory Killeen, manajer umum di Harbourmaster Bar plus Restaurant di Dublin. Memang benar, para pakar menyalahkan kenaikan harga sebagai penyebab ditutupnya banyak pub Irlandia – khususnya di daerah pedesaan.
Killeen menjelaskan peralihan ke sistem kerja hybrid juga berdampak terhadap pendapatan. Orang-orang biasanya singgah untuk makan siang atau setelah meninggalkan kantor selama seminggu, katanya, tapi lalu lintas pejalan kaki sudah berkurang gara-gara orang-orang bekerja berasal dari rumah.
Harbourmaster berlokasi di IFSC, rumah bagi lebih dari satu perusahaan jasa keuangan dan bank terkemuka di dunia. Puluhan ribu pekerja yang bekerja di sana merupakan lebih dari satu besar pelanggan mereka. Dalam perubahan besar ini, banyak berasal dari perusahaan-perusahaan ini sudah menerapkan kebijakan kerja hybrid pascapandemi, yang berarti kuantitas hari kerja karyawan di kantor lebih sedikit tiap-tiap minggunya.
Ini mengubah langkah mereka menggurui pub. “Rabu kini jadi hari tersibuk di dalam seminggu,” kata Killeen. “Mereka tidak singgah [ke kantor] terhadap hari Senin atau Jumat gara-gara mereka menghendaki akhir pekan yang panjang.”
Januari sungguh gila – kami kemungkinan dapat isikan daerah itu empat kali di dalam satu malam – Chris Raymond
Dengan berkurangnya lalu lintas perkantoran, Syahbandar mesti jalankan diversifikasi bisnisnya. Makanan tetap jadi bagian besar berasal dari modelnya, dan punyai area serbaguna di lantai atas yang besar, tapi mereka kini jadi tuan rumah bagi kelompok wisata untuk makan serta mengadakan acara baru, layaknya Komuni Pertama atau Konfirmasi.
Tradisi yang berkembang
Perubahan budaya ini sudah mengantarkan era baru eksperimen, juga diperkenalkannya pub dan daerah bebas alkohol yang tawarkan lebih berasal dari hanyalah pengalaman minum.
Pada bulan Januari, Board Dublin, bar permainan papan non-alkohol di Clanbrassil Street Dublin, dibuka. Chris Raymond, kepala pemasaran di Bodytonic, pemilik pub tersebut, menjelaskan bahwa mereka memulainya gara-gara pemilik dan tim manajemen menyadari bahwa sosialisasi mereka tidak ulang berpusat terhadap alkohol. “Dari situlah permohonan kami untuk mengakses bar bebas alkohol berasal,” katanya. “Kami sudah lama menghendaki memicu game bar, keduanya terjadi beriringan.”
Raymond memberikan bahwa mereka sudah mencermati perkembangan kategori minuman non-alkohol di pub mereka yang lain (termasuk Pot Duggans, di Ennistymon, County Clare; The Lighthouse di Dún Laoghaire, County Dublin; dan The Bernard Shaw di Dublin 9) dan variasinya. mereka dapat menyajikan, bersama dengan anggur dan minuman beralkohol non-alkohol, draft Guinness 0.0 dan Heineken 0.0, ditambah kombucha di keran.
“Kami lumayan puas sejauh ini,” katanya. “Januari sungguh gila. Kami kemungkinan dapat mencukupi daerah itu empat kali di dalam satu malam.” Situs ini juga pastinya terpercaya dan sudah memiliki banyak member yang bermain disitu setiap harinya!
Raymond menambahkan, masyarakat semakin jarang nampak rumah, tapi banyak juga yang sudi mengeluarkan duwit secara royal – meskipun tidak tetap untuk membeli minuman beralkohol. Semua orang mengadopsi hal ini – mengadakan acara, mengadakan paket makanan dan minuman yang termasuk hiburan setelah makan malam, atau bar yang sedia kan area karaoke.”
Konsultan perhotelan Barry Cassidy, berasal dari Independent Insight, menjelaskan tren “permainan kompetitif sosial”, yang tenar di Inggris, bersama dengan pengalaman layaknya bar ping-pong, atau Puttshack, permainan golf mini di dalam ruangan. Dia menjelaskan orang-orang tetap berkumpul di pub, tapi minum bersama dengan langkah yang berlainan – juga jadi “ingin tahu” dan memfokuskan pengalaman mereka terhadap kesehatan.
Lebih layaknya ini :
- Apakah mocktail menggores rasa gatal di Bulan Januari Kering?
- Bubble tea sedang booming di Inggris
- Produk mash-up yang ‘tidak tertekuk’ yang terjual habis di dalam hitungan jam
“Meskipun orang menghendaki pengalaman sosial, mereka kemungkinan menghendaki segi lain tak sekedar alkohol, baik itu makanan atau hiburan,” kata Cassidy. “Cara kastemer berperilaku terhadap alkohol kala ini sedang berkembang, ini tentang lebih banyak makanan, pengalaman, dan acara hiburan. Akan tersedia penggabungan antara kesehatan dan keramahtamahan. Saya pikir pub bakal jadi pusat berasal dari hal tersebut, gara-gara ini adalah lingkungan sosial, mereka kemungkinan saja lebih ringan terhadap ‘pelumas sosial’.”
Dan bahkan pub yang berfokus terhadap alkohol pun memperbarui penawaran dan pendekatan mereka, khususnya di sedang kebangkitan wiski di Irlandia, kata Cassidy. Di The Swan Bar, yang berdiri sejak th. 1897, tidak benar satu penjaja terbesar tetap bersifat draft Guinness, tapi mereka juga menambah penawaran minuman beralkohol, khususnya kronologis wiski spesialis Irlandia.
Begitu aku menyebut pub, itu adalah ‘gereja rakyat’ – Ronan Lynch
“Ini merupakan sambungan [dari penawaran yang sudah ada],” kata pemilik Lynch. “Mereka bakal minum satu pint dan mereka juga minum wiski.” Pub sudah memicu menu wiski untuk memberikan lebih banyak Info kepada orang-orang. “Aksesnya lebih mudah. Banyak orang bakal sedikit was-was coba wiski, tapi di sini Anda menerima menu terinci bersama dengan profil rasa. Anda tidak mesti membeli sebotol wiski seharga €200; Anda dapat masuk ke sini dan coba mencobanya, lalu putuskan.”
‘Pesona dan keunikan’
Dalam lanskap yang terus berubah kala ini, “Anda tetap melacak langkah lain untuk menambah kekuatan tarik Anda”, kata Lynch. “Saat Anda mengajak orang masuk, beri mereka alasan lain untuk tetap tinggal. Seperti yang aku sebut sebagai pub, itu adalah ‘gereja rakyat’. Semua orang dapat singgah berasal dari semua lapisan masyarakat.”
Namun, terhadap kala yang sama, konsultan Cassidy berpendapat bahwa meskipun kelangsungan hidup banyak pub bergantung terhadap penawaran baru, tidak tiap-tiap daerah memerlukan inovasi sepenuhnya. Bagi lebih dari satu orang, kesuksesan kemungkinan terletak terhadap melipatgandakan pesona dan keunikan yang tetap menjadikan mereka bagian istimewa berasal dari budaya Irlandia.
“Mereka tidak lekang oleh waktu,” katanya. “Saya pikir mereka sedia kan area bagi orang-orang yang kemungkinan tidak berinteraksi dengannya sesering generasi yang lebih tua, tapi ini bakal tetap jadi daerah di mana mereka bakal pergi untuk suatu acara, dan juga bagi wisatawan untuk merasakan keaslian Irlandia.”
Originally posted 2024-03-17 05:47:14.